syafrianti

Tinggal di Payakumbuh, mengajar di MTsN 5 Lima Puluh Kota, mengampu Mata Pelajaran IPA...

Selengkapnya
Navigasi Web
MINIMNYA RASA PEDULI ANAK ZAMAN NOW (Tantangan hari ke 8)

MINIMNYA RASA PEDULI ANAK ZAMAN NOW (Tantangan hari ke 8)

Pagi itu hujan kembali turun dengan derasnya. Buk Nia masih setia dengan motor metiknya melaju menuju Madrasah yang berada di kaki gunung tertinggi di daerahnya. Jam pelajaran pelajaran pertamapun sudah dimulai, buk Nia bergegas menuju kelas sesuai dengal jadwa mengajar di pagi itu. Sesampai di kelas buk Nia melihat kelas yang masih berantakan, sampah berserakan dimana-mana, meja gurupun dibiarkan berserakan. Buk Nia menghela napas panjang.

“tolong nak ambil sampah-sampah yang ada di bawah meja masing-masing dan buang langsung ke luar” ucap buk Nia

Sedangkan meja guru dirapikan sendiri oleh Buk Nia. Seluruh siswa sudah selesai memungut sampah dan lokalpun sudah bersih dari sampah.

“Ananda, tidak piket kemaren? Kenapa kelasnya begitu kotor? Tanya buk Nia

“saya piket buk, deret ini saja yang saya sapu” ucap Boni

“yang lain?” tanya buk Nia lagi

Semuanya diam, tak ada yang berani lagi menjawab. Kemudian buk Nia berjalan menuju daftar piket, melihat siapa-siapa daja yang piket dihari itu. Kemudian buk Nia memandang siswa yang piket hari itu satu persatu sambil geleng kepala.

Setelah jam istirahat buk Nia menuju lokal lain sesuai jadwal hari itu. Mulai dari pintu depan seonggok sampah, dan sekitar meja gurupun berserakan sampahnya. Kembali lagi buk Nia menghela napas.

Tidak habis pikir dengan perilaku anak-anak zaman sekarang, kepedulian mereka kepada lingkungan betul-betul minim sekali. Hanya segelintir siswa yang mau peduli yang lainnya tunggu disuruh dulu oleh gurunya. Para siswa selalu diingatkan setiap hari tentang kebersihan kelas dan kepedulian terhadap lingkungan.

Tidak hanya masalah kebersihan lingkungan, kepedulian terhadap sesamapun sangat kurang. Banyak yang mementingkan diri sendiri. Ketika berdiskusi dengan orang tua, siswa banyak juga tidak mau membantu orang tua dirumah. Usia mereka sudah remaja mengurus diri sendiripun mereka belum mampu. Terbukti mereka tidak peduli menjalankan kewajibannya kepada sang Khalik. Kebersihan sebagian dari iman. Sholat tiang agama. Pedulilah nak, pada dirimu sendiri, keluarga dan lingkunganmu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

iya bu, perlu sabar. belum bu, ada yang keliru dengan judul saya bu?

23 Jan
Balas

Iya Bu, perlu kesabaran dalam pembinaan kepedulian anakanak.Oh ya Bu, sudahkah ibu membaca tulisan bapak Edi Prasetyo yang menggunakan cara penulisan judul?

23 Jan
Balas



search

New Post